Pada masa sekarang, manusia terus berlomba-lomba berinovasi dalam
bidang teknologi. Banyak sekali teknologi-teknologi canggih yang saat ini telah
berhasil di ciptakan oleh manusia demi mendukung era modern saat ini. Tak
terkecuali pada teknologi kendaraan masa kini, manusia terus berusaha untuk
menciptakan teknologi-teknologi baru yang lebih canggih dan lebih efisien demi
menunjang kebutuhan manusia di masa sekarang. Nah, karena saya kebetulan
mengambil jurusan Otomotif (Teknik Kendaraan Ringan) dan kebetulan mendapat
tugas dari guru saya untuk mencarikan materi atau artikel tentang teknologi
sebagai tugas harian, maka disini saya buatkan artikel tentang pengertian dan
penjelasan tentang pengertian dari VTEC, DOHC, SOHC, I-DSi, dan EFI yang saya
ambil dari berbagai sumber dan kemudian saya rangkum dan saya gabungkan menjadi
satu pada artikel ini. Langsung saja saya jelaskan satu per satu dari
pengertian di atas.
Mengenal
Teknologi VTEC, DOHC, SOHC, VVT-i, I-DSi dan EFI
1. Teknologi VTEC
VTEC (Variable Valve Timing and Lift Electronic Control) adalah
teknologi pengatur katup canggih yang ditemukan oleh Honda, dan sampai sekarang
masih digunakan oleh jajaran mesin Honda. Keunggulan teknologi VTEC terletak di
kemampuan mesin bersilinder kecil dalam menghasilkan tenaga yang sebanding
dengan mesin yang bersilinder besar, dan di samping itu juga memberikan
konsumsi bahan bakar yang baik, serta juga dapat digunakan secara harian.
Mengenal Teknologi VTEC, DOHC, SOHC, VVT-i, I-DSi dan EFIDengan
teknologi VTEC, performa optimal pada kecepatan tinggi, namun tetap dapat
mempertahankan efisiensi bahan bakar sehingga dapat menurunkan tingkat emisi
dan polusi. Hanya pada mesin VTEC pengaturan ketinggian bukaan katup diatur
secara elektronik. Pada putaran rendah, satu katup terbuka penuh dan katup
lainnya hanya terbuka sedikit untuk menciptakan efek perputaran udara di dalam
ruang bakar, sehingga dapat mencapai tenaga mesin yang optimal dan akselerasi
responsif baik pada saat putaran RPM tinggi atau rendah. Secara prinsip, VTEC
terbagi tiga macam : VTEC-E, VTEC SOHC, dan VTEC DOHC. Ketiganya memanfaatkan
rocker arm sebagai pengatur waktu bukaan katup. VTEC-E (Economic) digunakan
pertama kali di Indonesia oleh Honda Civic Ferio 1996. Di putaran rendah,
jumlah katup yang terbuka hanya 12 dari 16 katup, sisanya akan terbuka saat
putaran mesin tinggi.
VTEC SOHC seperti yang digunakan pertama kali di Indonesia oleh old
Honda City. Lama (duration) dan jarak (lift) bukaan katup masuk akan berbeda
saat idle, putaran sedang dan tinggi. Namun untuk katup buang, tidak diatur
durasi dan lift-nya.
Pada VTEC DOHC, katup buangnya pun diatur durasi dan lift-nya.
Prinsip kerjanya serupa dengan VTEC SOHC, tapi cam-nya terpisah menjadi dua.
Mekanisme
utama VTEC
Mekanisme utama VTEC, platuk dan kem utk putaran rendah dan tinggi.
Saat bekerja pada putaran rendah, mesin VTEC menggunakan kem dengan angkatan
kecil. Ketika mesin bekerja antara 4.000 – 6.000 rpm (tergantung model),
kontrol elektronik mengaktifkan sistem hidraulik VTEC. Kem tengah bekerja dengan
mendorong pelatuk tengah yang menyatu dengan dua pelatuk lainnya. Karena cuping
kem tengah lebih tinggi dan sudutnya juga besar, katup dibuka lebih awal da
menutup lebih lama. Di samping itu, dengan cuping yang tinggi, dorongannya
terhadap pelatuk katup dan seterusnya katup, juga lebih besar. Hasilnya, jumlah
campuran udara dan bensin yang sampai ke ruang bakar lebih banyak. Hasilnya,
tenaga yang dihasil besar dan akan mendorong piston bergerak lebih cepat pula.
Mekanisme dasar VTEC lain yang tidak kalah penting keberadaan dan fungsinya
adalah pin yang digerakkan secara hidraulik. Pin ini berada di dalam pelatuk.
Ketika didorong, pin menyebabkan pelatuk katup bekerja dengan gerakan yang
sama. Bila pin bebas, pelatuk bergerak sendiri-sendiri.
Keunggulan
VTEC
- Mesin bersilinder kecil, mampu
menghasilkan tenaga sebanding dengan mesin bersilinder besar.
- Memberikan konsumsi bahan bakar yang baik.
- Menjaga performa mesin agar tetap optimal,
baik untuk putaran mesin rendah maupun putaran tinggi.
- Proses pembuangan tak memerlukan pembukaan
katup variabel sebab gas buang semakin lancar, jadi kerja mesin akan
semakin enteng.
Kelemahan
VTEC
Karena menggunakan oli, kerja VTEC bisa
terganggu karena oli mesin kurang, kotor atau tekanan oli rendah karena adanya
kebocoran pada sistem, misalnya O-ring yang rusak.
2.
DOHC dan SOHC
Antara SOHC dengan DOHC memang memiliki perbedaan konsep yang
besar. Kedua istilah tersebut berbicara mengenai mekanisme pergerakan katup.
SOHC merupakan singkatan dari Single OverHead Camshaft, sedangkan DOHC adalah
kepanjangan dari Double OverHead Camshaft. Terlihat dari dari kedua singkatan
tersebut ada satu kata yang sama yaitu, camshaft atau noken as. Memang pada
noken as inilah terletak perbedaan kedua teknologi tersebut.
Camshhaft atau noken as memiliki fungsi untuk membuka tutup katup
isap dan katup buang. Katup isap bertugas untuk mengisap campuran bahan bakar
udara ke dalam ruang bakar. Sebaliknya, katup buang memiliki tugas untuk
menyalurkan sisa pembakaran ke knalpot.
Sebenarnya teknologi mekanisme katup tidak hanya SOHC dan DOHC,
tetapi masih ada sistem lain yang disebut OHV (Over Head Valve). Mekanisme
kerja katup ini sangat sederhana dan memiliki daya tahan tinggi. Penempatan
camshaft-nya berada pada blok silinder yang dibantu valve lifter dan push rod
diantara rocker arm.
Mekanisme OHV banyak dipakai oleh mesin diesel truk yang hanya
membutuhkan torsi. Karena pengembangan teknologinya terbatas, sistem OHV sudah
jarang digunakan lagi pada mesin bensin.
Para ahli otomotif terus berpikir untuk menciptakan sistem
mekanisme katup baru. Mereka pun beralih ke model OverHead Camshaft (OHC) yang
menempatkan noken as di atas kepala silinder. Noken as langsung menggerakkan
rocker arm tanpa melalui lifter dan push rod. Camshaft digerakkan oleh poros
engkol melalui rantai atau tali penggerak.
Tipe ini sedikit lebih rumit dibandingkan dengan OHV. Karena tidak
menggunakan lifter dan push rod, bobot bagian yang bergerak menjadi berkurang.
Ini membuat kemampuan mesin pada kecepatan tinggi cukup baik karena katup mampu
membuka dan menutup lebih presisi pada kecepatan tinggi. OHC yang memakai noken
as tunggal sebagai tempat penyimpanan katup isap dan buang sering disebut
sebagai SOHC. Setiap noken as untuk setiap silinder hanya mampu menampung 2
katup, 1 isap, dan 1 buang. Oleh karena itu, mesin yang memiliki 4 silinder
pasti hanya bisa memakai 8 katup.
Keinginan untuk membuat mesin yang lebih bertenaga dibandingkan
model SOHC, mendorong lahirnya teknologi DOHC. Mesin DOHC mempunyai suara yang
lebih halus dan performa mesin yang lebih baik dari pada SOHC karena
masing-masing poros pada mesin DOHC memiliki fungsi berbeda untuk mengatur klep
masuk dan buang. Sementara itu, pada mesin SOHC, satu poros sekaligus bertugas
mengatur buka/tutup klep masuk/buang sehingga pembakaran yang terjadi pada
mesin DOHC lebih maksimal dan akselerasi mobil bermesin DOHC menjadi lebih
baik.
DOHC memakai dua noken as yang ditempatkan pada kepala silinder.
Satu untuk menggerakkan katup isap dan satu lagi untuk menjalankan katup buang.
Sistem buka tutup ini tidak memerlukan rocker arm sehingga proses kerja menjadi
lebih presisi lagi pada putaran tinggi.
Konstruksi tipe ini sangat rumit dan memiliki kemampuan yang sangat
tinggi dibandingkan dua teknologi lainnya. Mekanisme katup DOHC bisa dibagi
menjadi dua model, yaitu single drive belt directly dan noken as intake (isap)
yang digerakkan roda gigi.
Pada teknologi pertama, dua noken as digerakkan langsung dengan
sebuah sabuk. Sedangkan pada model kedua, hanya salah satu noken as yang disambungkan
dengan sabuk. Umumnya ada lah bagian roda gigi katup intake. Antara roda gigi
intake disambungkan dengan roda gigi exhaust (buang), sehingga katup exhaust
akan turut bergerak pula.
Adanya dua batang noken as memungkinkan pabrikan untuk memasangkan
teknologi multikatup dan katup variabel pada mesin DOHC. Dalam satu silinder
bisa dipasang lebih dari satu katup. Saat ini umumnya pabrikan menggunakan
model 2 katup isap dan 2 katup buang, sehingga mesin DOHC yang memiliki 4
silinder bisa memasang 16 katup sekaligus.
Sebenarnya mesin 4 langkah mempunyai 4 proses kerja, yaitu langkah
isap, kompresi, usaha, dan buang. Tetapi bekerjanya katup hanya membutuhkan
katup isap dan buang, karena sisa proses lainnya terjadi di ruang bakar.
Mekanime pergerakan katup diatur sedemikian rupa sehingga noken as berputar
satu kali untuk menggerakkan katup isap. Sedangkan untuk katup buang sebanyak 2
kali berputarnya poros engkol.
Gerakan
"noken as"
Noken as membuka dan menutup katup sesuai timing yang telah
diprogram. Noken as digerakkan oleh poros engkol dengan beberapa metode, yaitu
timing gear, timing chain, dan timing belt. Metode timing gear digunakan pada
mekanisme katup jenis mesin OHV yang letak sumbunya di dalam blok silinder.
Timing gear umumnya menimbulkan bunyi yang besar dibandingkan model rantai
(timing chain), sehingga mesin bensin OHV menjadi kurang populer dibandingkan
model lainnya.
Model timing chain dipakai untuk mesin SOHC dan DOHC. Noken as
digerakkan oleh rantai (timing chain) dan roda gigi sprocket sebagai ganti dari
timing gear. Timing chain dan roda gigi sprocket dilumasi dengan oli.
Tegangan rantai diatur oleh chain tensioner. Vibrasi getaran rantai
dicegah oleh chain vibration damper. Noken as yang digerakkan rantai hanya
sedikit menimbulkan bunyi dibandingkan dengan timing gear, sehingga banyak
diadopsi pabrikan.
Teknologi timing belt lahir dari kebutuhan akan mesin yang bersuara
senyap. Model sabuk ini tidak menimbulkan bunyi kalau dibandingkan dengan
rantai. Selain itu tidak memerlukan pelumasan dan penyetelan tegangan.
Kelebihan lainnya adalah belt lebih ringan dibandingkan rantai. Belt penggerak
dibuat dari fiberglass yang diperkuat karet sehingga memiliki daya regang yang
baik. Belt juga tidak mudah meregang bila terjadi panas. Oleh karena itu, model
belt kini banyak dipasang pada mesin modern.
3.
VVT-i (Variable Valve Timing with intelligence)
Mesin yang pertama kali diperkenalkan pada
1996 ini telah digunakan di sebagian besar mobil Toyota Tak hanya itu mesin ini
diklaim membuat mesin lebih efisien dan bertenaga, ramah lingkungan serta hemat
bahan bakar. lalu bagimana dengan sistem kerjanya hingga dapat menciptakan
hasil yang memuaskan.
Layaknya telah diuraikan wikipedia, cara kerja teknologi ini cukup
simpel. Untuk menghitung waktu buka tutup katup ( valve timing ) yang optimal,
ECU ( Electronic Control Unit ) menyesuaikan dengan kecepatan mesin, volume
udara masuk, posisi throttle ( akselerator ) dan temperatur air. Supaya target valve
timing senantiasa terwujud, Sensor posisi chamshaft atau crankshaft memberikan
sinyal yang menjadi respon koreksi.
Mudahnya sistem VVT-i ini akan terus mengoreksi valve timing atau
jalur keluar masuk bahan bakar dan udara. Disesuaikan dengan pijakan pedal gas
dan beban yang ditanggung untuk menghasilkan torsi optimal di tiap-tiap putaran
dan beban mesin. Dengan begitu akan menghasilkan tenaga yang optimal, hemat
bahan bakar dan ramah lingkungan.
Keunggulan
VVT-i
- Tenaga yang optimal disetiap putaran mesin,
Sistem katup mendukung proses pembakaran lebih efektif dalam menghasilkan
tenaga yang maksimal.
- Hemat Bahan Bakar, Pengaturan katup
elektronik membuat konsumsi bahan bakar menjadi hemat dan efesien.
- Gas Buang Ramah Lingkungan,Suplai bahan
bakar dan udara yang diatur oleh sistem kerja katup membuat pembakaran
menjadi sempurna, dan gas buang yang dihasilkan menjadi besih.
Tercatat lebih dari satu varian Toyota yang mengadopsi Teknologi
VVT-i ini layaknya Toyota Avanza, Toyota Innova, Toyota Yaris dan Sedan Toyota
Vios.
- i-DSI (intelligent Dual and Sequential Ignition)
Mesin i-DSI sebagai teknologi pintar yang
dirancang khusus untuk mobil kompak, dengan 2 buah busi pada tiap silinder di
dalam ruang pembakaran dan pengontrolan waktu pembakaran secara cerdas, dapat
mencapai ultra-high fuel economy dengan pemakaian bahan bakar yang rendah dan
ekonomis, sekaligus menghasilkan torsi maksimal pada putaran RPM rendah sampai
menengah, sesuai kecepatan pada penggunaan sehari-hari.
Mesin i-DSI melakukan pembakaran yang lebih efisien, sehingga
menghasilkan tenaga mobil yang lebih responsif, pemakaian bahan bakar yang
paling hemat di kelasnya, dan emisi gas buang yang lebih bersih.
Mesin i-DSI mempunyai ruang pembakaran yang compact dan dua busi
pada tiap silinder.
Sistem dual & sequential ignition mengatur waktu urutan
pengapian dari kedua busi, yaitu pada langkah hisap dan langkah buangnya,
berdasarkan kecepatan dan beban kerja mesin.
Pengaturan ini memungkinkan pembakaran yang lebih cepat dan
menyeluruh serta momen puntir yang besar pada kecepatan rendah-menengah. Sistem
tersebut akhirnya menghasilkan keseimbangan tinggi antara pemakaian bahan bakar
yang ekonomis dan tenaga yang responsif.
- Teknologi EFI (Electronic Fuel Injection)
EFI adalah sebuah kata singkatan dari Electronic Fuel Injection.
Adapun pengertian dari EFI adalah sebuah sistem penyemprotan bahan bakar yang
dalam kerjanya dikontrol secara elektronik agar didapatkan nilai campuran udara
dan bahan bakar selalu sesuai dengan kebutuhan motor bakar, sehingga didapatkan
daya motor yang optimal dengan pemakaian bahan bakar yang minimal serta
mempunyai gas buang yang ramah lingkungan. Dalam kehidupan sehari hari nama EFI
telah dipakai oleh merk Toyota, sedangkan merk lain mempunyai nama nama yang
berbeda, akan tetapi prinsip dari semua sistem tersebut adalah sama.
Fungsi
dan cara kerja injeksi
Fungsi dan cara kerja komponen injeksi Bahan bakar bensin
elektronik Sistem EFI itu terdiri dari tiga system utama,yaitu system bahan
bakar,system induksi udara,dan system control elektronik. Untuk sepeda motornya
bisa dilihat di Sepeda Motor Injeksi Honda.
Sistem
Bahan bakar
Sitem Bahan Bakar berfungsi untuk menyalurkan bahan bakar dari
tangki ke ruang bakar.
Komponen system bahan bakar terdiri atas
Pompa
Bahan bakar
Pompa bahan bakar berfungsi utuk menyalurkan bahan bakar dari
tangki ke injector. Pompa bahan bakar yang digunakan adalah pompa bahan bakar
listrik.
Fuel
pulsation damper
Fuel pulsation damper berfungsi sebagai penyerap perubahan tekanan
pada saluran tekanan karena adanya injeksi. Tekanan bahan bakar dalam intake
manifold dipertahankan oleh pressure regulator.
Pressure
Regulator
Pressure regulator berfungsi mengatur tekanan
bahan bakar ke injector-injektor.Jumlah bahan bakar yang di injeksikan diatur
oleh sinyal yang di berikan ke injector sehingga tekanan harus tetap pada
tiap-tiap injketor.Untuk mendapatkan jumlah penyemprotan yang tepat,tekanan
bahan bakar harus dipertahankan lebih kurang 2,55 kg/cm2.
Injektor
Injektor adalah sebuah nozzle elektromagnetik
yang kerjanya dikontrol leh computer.Injektor dilengkapi dengan heat insulator
pada saluran masuk atau pada kepala slinder yang dekat dengan lubang pemasukan.
Cold
start injektor
Cold start Injektor digunakan untuk mensuplai bahan-bahan pada saat
suhu motor masih rendah.Injektor ini dipsang di baian tengah ruangan udara
masuk. Injektor bekerja hanya pada saat start bila temperature air pendingin di
bawah 220 Celsius.
Sistem induksi udara berfungsi untuk menyediakan sejumlah udara
yang diperlukan untuk pembakaran terdiri atas:
Throttle
body
Throttle body terdiri atas katup therottle untuk mengontroludara
masuk,sebuah system by pass udara yang mengatur aliran udara pada putaran idle
dan sebuah throttle position sensor untuk menyensor kondisi terbukanya katup
therottle.
Katup udara
Katup udara di gunakan untuk fast idle yang
bekerjanya oleh bimetal dan heat coil motor dalam keadaan dingin.Katup udara di
pasangkan pada permukaan samping kanan slinder.Jika putaran fast idle selama
pemanasan tidak stabil atau rendah maka hali ini antara lain disebabkan oleh
kesalahan pembukaan katup udara.
Air
flow meter
Air flow meter mendeteksi jumlah udara yang masuk dan mengirimkan
sinyal ke computer yang menentukan dasar jumlah injeksi.Air flow meter terdiri
atas plat pengukur,pegas kembali ,baut penyekat campuran idle,sensor udaa masuk
dan switch pompa bahan bakar.
System
Kontrol Elektronik (ECU)
Kalau komputer mempunyai CPU, maka pada sistem Injeksi mempunyai
ECU (Electronic Control Unit) Sistem Kontrol elektronik mempunyai bermacam-macam
sensor yang terdiri atas air flow meter,Sensor air pendingin,sensor psisi katup
gas,sensor udara masuk,sensor gas tekan,dan sensor tekanan mesin.Perangkat ini
akan menentukan lama kerja injector. Kelengkapan
yang lain adalah main relay yang menyediakan sumber arus listrik ke computer.
Circuit opening relay yang mengontrol kerja pompa bahan bakar dan sebuah
resistor yang menstabilkan kerja injector.
Sumber : Astra Daihatsu Kediri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar