Sabtu, 15 November 2014

Sistem Starter Pada Mobil

SISTEM STARTER
Suatu mesin tidak dapat hidup  ( start ) dengan sendirinya maka mesin tersebut memerlukan tenaga dari luar   untuk memutarkan  poros engkol  dan membantu untuk menghidupkan  .  Dari beberapa cara yang ada   , mobil pada umumnya menggunakan motor listrik , digabungkan dengan magnetic switch  yang memindahkan  gigi  pinion  yang berputar  ke ring gear  yang dipasangkan  pada bagian  luar dari fly wheel sehingga ring gear berputar ( dan juga poros engkol )  . 
Motor stater  harus dapat menghasilkan momen yang besar dan tenaga yang kecil  yang tersedia  pada   baterai .   Hal ini  Yang harus  diperhatikan  ialah   bahwa motor  stater harus kecil mungkin.  Untuk itulah motor serie DC ( arus searah ) ununnya  yang dipergunakan .




MOTOR  STATER 

Motor stater yang digunakan pada automotive  dilengkapi dengan magnetic swicth  yang memindahkan gigi yang berputar  ( gigi pinion ) untuk berkaitan dan lepas dari ring gear yang dipasangkan  mengelilingi flywheel ( roda gila ) yang dibaut [ada poros engkol .   Saat ini kita  mengenal dua  tipe  motor stater  yang digunakan  pada kendaraan  atau  truck – truck kecil ,  motor stater konvensional  dan induksi .  Mobil  mobil yang dirancang untuk dipergunakan  pada daerah dingin memepergunakan motor stater tipe reduksi yang dapat mengahsilkan  momen yang lebih besar  yang diperlukan  untuk menstart  mesin pada cuaca dingin .  Motor tipe ini dapat menghasilkan  momen yang besar  dari pada motor stater konvensional untuk ukuran dan berat yang sama .   Saat ini mobil cenderung  mempergunakan  tipe ini  meskipun untuk daerah  yang panas  . Pada  umumnya  motor stater  digolongkan  ( diukur )  berdasarkan  output  nominalnya ( dalam KW ) makin besar output makin besar lkemampuan staternya.





Stater  Konvensional



Stater Reduksi


KOMPONEN  –  KOMPONEN  MOTOR  STATER

1.            Yoke & Pole Core

Yoke dibuat dari logam yang berbentuk silinder dan  berfungsi sebagai tempat pole yang diikat dengan sekrup .  Pole  core  berfungsi  sebagai penompang  Field Coil  dan memperkuat medan magnet yang ditimbulkan  oleh Field Coil .



2.            Field Coil

Field coil dibuat dari lempengan tembaga  dengan maksud dapat memungkinkan  mengalirnya  aruas listrik  yang cukup makin besar .  Field Coil  berfungsi untuk dapat membangkitkan medan magnet .



Pada stater biasanya digunakan empat  field coil yang berarti mempunyai empat core .



3.      Amature  &  Shaft



Amature terdiri dari sebatang besi yang berbentuk silindris dan diberi  slot – slot , poros, komutator  serta  kumparan  armature .   dan berfungsi untuk merubah  energi  listrik menjadi energi mekanik  dalam bentuk gerak putar .

4.      Brush

Brush dibuat dari tembaga lunak , dan berfungsi untuk meneruskan  arus listrik  dari field coil  ke armarture  coil  langsung ke massa melalaui komutator .  Umumnya stater memiliki empat buah brush  yang dikelompokkan menjadi dua :

a.       Dua brush disebut dengan brush positif
b.      Dua brush disebut dengan brush negatif .


5.            Armarture  Brake



Armature brake berfungsi sebagai pengerem putaran armarture  setelah lepas dari perkaitan dengan roda gila .


6.      Drive Lever



Drive liver berfungsi untuk mendorong pinion  gear ke arah posisi berkaitan dengan  roda gila  .  Dan melepas perkaitan  pinion gear dari perkaitan  roda gila .

7.      Starter Clucth








Stater clutch  berfungsi untuk memindahkan momen  puntir  dari armature  saft  kepada roda gila ,  sehingga dapat berputar .   Stater clutch  juga berfungsi  sebagai  pengaman  dari armature  coil bilamana roda gila cenderung  memutarkan  pinion gear .

8   Sakelar Magnet ( Magnetich Switch )



sakelar magnet digun akan untuk menghubungkan dan melepaskan pinion gear ke / dari roda penerus , sekaligus  mengalirkan arus listrik  yang besar pada sirkuit motor stater melaui terminal utama .


CARA KERJA  MOTOR STATER

1.            Pada saat Stater Switch “ ON “



Apabila Stater switch diputar ke posisi “ ON “ , maka arus baterai mengalir  melalui Hold In Coil  ke massa dan di lain pihak  Pull In Coil , Field Coil  dan ke Massa  melalaui Armature   .   Pada saat ini Hold In Coil dan Pull In Coil membentuk gaya magnet  dengan arah yang sama , dikarenakan  arus  yang mengalir  pada kedua kumparan  tersebut sama .  Seperti pada gambar diatas  .
Dari kejadian ini  kontak pl;ate  ( plunger ) akan bergerak ke arah menutup main switch ,  sehingga drive lever bergerak menggerser stater clutch ke arah posisi berkaitan dengan  ring gear .   Untuk lebih jelas lagi aliranarsunya adalah  sebgai berikut  :

Baterai à terminal 50 à hold in coil à massa
Baterai à terminal 50 à field coil à armature à massa


Oleh karena itu arsu yang mengalir  ke filed coil pada saat itu , realtif lemah arusnya maka armature berputar pelan dan menungkinkan  perkaitanpiion dengan ring gear menjadi halus .   Pada  keadaan ini kontak plate belum menutup main switch .

2.            Pada saat Pinion Berkaitan Penuh 



Bila pinion gear sudah berkaitan penuh dengan ring gear , kontak plate  akan memulai menutup main switch dengan ring gear , kontak plate  A\akan memulai menutup main switch , lihat gambar diatas .pada saat itu arus akan mengalir sebagai berikut :

Baterai à terminal 50 à hold in coil à massa
Baterai à main swicth à terminal C à field coil à armature à massa

Seperti pada gambar diatas di terminal C ada arus , maka arus dari Pull In Coil   tidak dapat mengalir , akibatnya kontak plate  ditahan oleh kemagnetan  Hold In Coil saja .   Bersama dengan itu arus yang besar  akan mengalir dari baterai  ke field Coil            Armature            massa  melalui   main switch .   Akibatnya  stater dapat menghasilkan  momen puntir  yang besar yan g digunakan memeutarkan ring gear .   Bila mana mesin sudah hidup , ring gear  akan memutarkan  armature  melalui  pinion .   Untuk menghindari kerusakan pada stater akibat hal tersebut  maka kopling stater akan membebaskan dan melindungi armature dari putaran yang berlebihan .        
                

3.            Pada saat Stater Switch “ OFF “




Sesudah stater switch dihidupkan ke posisi “ OFF “  dan  main switch dalam keadaan belum  membuka ( belum bebas  dari kontak plate ),  maka aliran arusnya sebagaoi berikut  :

                                    Baterai à terminal 30 à main switch à terminal C
Field coil à armature à massa

Oleh karena  stater switch “ OFF “ maka Pull In Coil  dan Hold In Coil  tidak mendapat arus dari50 melainkan  terminal C .   Sehingga aliran arusnya akan menjadi  :

Baterai à terminal 30 à main switch à terminal C
Pull in coil à hold in coil à massa

Karena arus Pull In Coil dan Hold Ion Coil arusnya berlawanan maka arah gaya magnet yang dihasilkan  juga berlawanan sehingga kedua – duanya  saling menghapus , hal ini  mengakibatkan  kekuatan return spring dapat mengembalikan  kontak plate  ke posisi semula .   Dengan demikian Drive Lever menarik Stater  Clutch   dan pinion  gear terlepas dari ring gear .


Tidak ada komentar:

Posting Komentar