Kamis, 13 November 2014

Rem Cakram

REM CAKRAM

URAIAN

Rem cakram ( disc Brake ) pada dasarnya  terdiri dari cakram yang terbuat dari baja tuang ( dics rotor )  yang berputar dengan roda dan bahan gesek  ( adalah Pad )  yang mendorong dan menjepit  cakram .  Daya pengereman dihasilkan oleh adanya gesekan  antara disc pad dan cakram ( disc ) .



Karakteristik dari cakram hanya   mempunyai sedikit  aksi  energi   sendiri   ( Self – Energizing Action ) , daya pengereman sendiri sedikit dipengaruhi oleh fluktuasi  koefisien  gesek yang menghasilkan ke stabilan tinggi .  Selain itu ,  karena permukaan bidang gesek  selalu terkena udara , radiasi terjamin baik , ini dapat mengurangi  dan  menjamin  dari  terkena  air .
Rem cakram mempunyai batasan  pembuatan pada bentuk dan ukurannya .  Ukuran disc pad agak terbatas , dan ini  berkaitan dengan aksi Self – Energizing  Limited .    Sehingga perlu tambahan tekanan hidraulis yang lebih besar untuk mendapatkan daya pengereman  yang efisien  .  Juga , pad akan lebih cepat aus dari pada sepatu rem pada rem tromol .  Tetapi konstruksi yang sederhana , mudah perawatannya  serta penggantian pad .








KOMPONEN – KOMPONEN
  
 ( 1 )   PIRINGAN

Umumnya cakram atau piringan ( disc Rotor ) dibuat dari besi tuang dalam bentuk biasa ( solid )  dan berlubang – lubang untuk ventilasi .
Tipe cakram lubang terdiri dari pasangan piringan yang berlubang untuk menjamin pendinginan yang baik ,  kedua – duanya untuk mencegah fading dan menjamin umur pad lebih panjang atau tahan lama .



TIPE SOLID                                                 TIPE VENTILASI



TIPE SOLID DENGAN TROMOL

( 2 )    Pad  Cakram 

Pad ( disc ) biasa dibuat campuran metalic fiber dan sedikit serbuk besi .  tipe ini disebut dengan  “  Semi  Metallic  Disc  Pad  “  .
Pada pad diberi garis celah untuk menunjukkan  tebal pad ( batas yang diizinkan ) .  Dengan demikian dapat mempermudah pengecekan keausan pad .
Pada beberapa pad , penggunaan  metalic Plate ( disebut istilah antio – squel shim )  dipasangkan pada sisi  piston  dari pad untuk mencegah bunyi saat berlaku pengereman .



PAD   TANPA   CELAH





PAD   DENGAN   CELAH


JENIS – JENIS  CALIPER

Caliper juga disebut dengan caliper body , memegang piston – piston dan dilengkapi dengan saluran dimana minyak rem disalurkan ke silinder .
Caliper dikelompokkan sebagai berikut menurut jenis pemasangannya
  
( 1 )   Tipe Fixed Caliper  ( Double Piston )

Caliper dipasang tepat pada axle atau strut .  Seperti digambarkan  dibawah , pemasangan kaliper dilengkapi dengan sepasang  piston .  Daya pengereman didapat bila Pad ditekan piston secara hidraulis pada kedua ujung piringan atau cakram .
Fixed Caliper adalah dasar disain yang sangat  baik dan dijamin dapat bekerja lebih akurat  .   Namun  demikian  radiasi panasnya terbatas  karena silinder rem berada antara cakram dan velg , menyebabkan sulit tercapai pendinginan .  Untuk itu membutuhkan penambahan komponen yang banyak . Untuk mengatasi hal tersebut , jenis caliper fixed ini , sudah jarang digunakan .







TIPE FIXED  CALIPER


( 2 )     Tipe  Floating Caliper ( single Piston )

Seperti pada gambar dibawah  piston hanya ditempatkan pada satu sisi kaliper saja .    Tekanan hidraulis dari master silinder mendorong  piston ( A )  dan selanjutnya  menekan pada rotor disc ( cakram ) .  Pada saat yang sama  tekanan hidraulis menekan sisi pad ( reaksi B ) .  Ini menyebabkan kaliper bergerak ke kanan dan menjepit cakram dan terjadilah usaha tenaga pengereman .



Kaliper tipe floating dapat digolongkan sebagai berikut  :


1)      . Tipe  Semi – Floating  (  Tipe  PS  )

Kaliper dipasang dengan bantuan  dua buah pen pada torqoe plate .  Apabila rem bekerja maka body bergerak masuk dengan adanya gerakan piston . Tekanan pengereman yang berlaku pada pad bagian luar diterima oleh kaliper  dan meneruskan momen ke pin pada arah putaran .  Kekuatan reaksi pada bagian dalam diterima langsung oleh plate.
Mekanisme  tipe  sangat sederhana , tipe kaliper cenderung tidak berfungsi sangat kecil , dan memenuhi syarat mudah perawatan  dan memiliki kemampuan  pengereman   .   Tipe ini sering digunakan pada rem cakram yang rem parkirnya terpasang didalamnya .


 Tipe   PS

1)       Tipe Full – Floating

( 1 )    Tipe  F

Seperti diperlihatkan pada gambar dibawah , tipe F mempunyai   kaliper yang ditunjang oleh torqoe plate  sedemikian rupa sehingga memungkinkan dapat meluncur .  Arm akan maju dari kaliper untuk memindahkan gerak piston untuk menekan pad bagian luar .   Tipe ini membutuhkan tempat yang sedikit tetapi  cendrung lebih banyak terseset  dari tipe  lainnya karena permukaan luncur  kaliper dan torqoe plate  tersembunyi .   Tipe ini digunakan pada disc brake bagian belakang untuk beberapa model kendaraan .



Tipe   F




( 2 )  Tipe  FS

Kaliper  tipe ini  dipasang   dengan  menggunakan dua pin  ( main pin dan sub pin ) pada torqoe plate yang dibautkan pada kaliper  itu sendiri ,  seperti pada gambar .  Kaliper dan dua pin  digerakkan sebagai satu unit oleh piston .  Reaksi tenaga ( Reaction Torqoe )   dari inner dan outer  pad diterima oleh torqoe plate dengan demikian momen ( torqoe ) tidak diteruskan ke pin .
Selanjutnya , bagian yang meluncur ( sliding section ) pada kaliper  ( main dan sub – pin )  disembunyikan seluruhnya .  hal ini merupakan design yang dapat menambah keandalan pada bagian ini .
Tipe FS agak kurang  terseretnya dibandingkan dengan tipe F dan sering digunakan pada rem –rem depan kendaraan luxury  .




Tipe   FS


( 3 )    Tipe  AD

Seperti diperlihatkan pada gambar dibawah , main pin pada tipe AD adalah press – fitted pada torqoe plate  bersamaan dengan sub – pin yang dibautkan .  Stainless step plate ( suatu shim untukmengurangi bunyi , anti squeal shim ) dipasang pada pad dan bagian torqoe plate yang bersentuhan untuk mencegah suara yang kurang enak dan keausan pad .
Tipe ini digunakan pada rem depan kendaraan penumpang ukuran menengah .




Tipe   AD

( 4 )   Tipe  PD

Tipe PD pada dasarnya sama dengan tipe AD kecuali pada main dan sub-pin  saja yang dibaut  pada torqoe plate .  Tipe ini digunakan pada rem bagian depan kendaraan penumpang yang kecil .



Tipe   PD


PENYETELAN   OTOMATIS  CELAH  ROTOR  DENGAN  PAD

( 1 )  Uraian

Bila pad menjadi tipis karena aus , maka celah antara pad dengan rotor bertambah dan memerlukan langkah pedal yang lebih besar .  Selanjutnya , rem cakram selalu memerlukan suatu mekanisme penyetelan celah secara otomatis dengan mekanisme penyetelan tipe piston seal  ( piston seal type adjusting mechanism ) .


( 2 )  Cara Kerja


 ( 1 )   Celah  Normal ( keausan Pad tidak Ada )

Penyetelan celah otomatis piston seal ( rubber )_ yang disatukan  dalam silinder .  Ini mempunyai dua fungsi ,  menutup piston untuk mencegah kebocoran minyak rem dari dalam silinder ,  dan bila rem dioperasikan dan piston bergerak dengan adanya tekanan hidraulis , maka piston seal  membentuk elastis seperti dalam gambar .
Dan bila pedal rem dibebaskan   dan tekanan hidraulis menjadi berkurang , piston seal kembali pada bentuk semula , dan menarik piston kembali .  Hasil nya bentuk celah asli disc – rotor dengan pad telah diatur .


( 2 )    Celah Terlalu Besar  ( Pad Aus  )

Bila pad  menjadi  tipis  karena aus , maka celah bertambah , dengan demikian piston bergerak dengan jarak yang lebih jauh bila rem dioperasikan .   Hal ini menyebabkan piston mulai meluncur  dalam hubungannya dengan piston seal , dan seal telah mencapai bila pad menyentuh rotor dan piston berhenti bergerak .
Bila pedal dibebaskan , maka piston kembali dengan jarak yang sama sebesar deformasi piston seal,  dan  celah normal telah diperbaiki .



·         Saat Piston Ditekan Keluar




·         Saat Tekanan Dibebaskan 




Sumber : new step 1 Toyota



Tidak ada komentar:

Posting Komentar